Minggu, 15 November 2015

Prinsip Dasar Etika Penelitian



Terminologi
Menurut Setiawan, etika adalah konsep yang mengarah pada perilaku yang baik dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik kemanusiaan maupun agama. Etika mengandung tiga pengertian: 
  1.        Kata etika dapat dipakai dalam arti nilai-nilai atau norma-norma moral yang menjadi pegang seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
  2.           Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral. Misalnya kode etik.
  3.           Etika merupakan ilmu tentang yang baik atau yang buruk yang diterima dalam suatu masyarakat.


         Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos, dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti, antara lain tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak (taetha) artinya adalah adat kebiasaan. Etika adalah ilmu tentang apa yang bisa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Kata yang cukup dekat dengan etika adalah moral. Moral berasal dari kata latin mos dalam bentuk tunggal, jamaknya mores yang berarti kebiasaan, adat. Etimologi kata etika sama dengan etimologi kata moral karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan. Hanya saja bahasa asalnya yang berbeda. Istilah etika atau moral dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kesusilaan. Objek material etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia, perbuatan yang dilakukan secara sadar dan bebas. Sedangkan objek formal etika yaitu kebaikan dan keburukan atau bermoral dan tidak bermoral dari tingkah laku tersebut.
         Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).
        Jadi dapat disimpulkan bahwa, etika penelitian adalah suatu ukuran dari tingkah laku dan perbuatan yang harus dilakukan atau diikuti oleh seorang peneliti dalam memperoleh data-data penelitiannya yang disesuaikan dengan adat istiadat serta kebiasaan masyarakat di tempat ia meneliti.
            Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami oleh pembaca, yaitu:

1.    Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity).
    Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri dari
 a.  Penjelasan manfaat penelitian
    b.  Penjelasan  kemungkinan  risiko  dan  ketidaknyamanan  yang  dapat ditimbulkan
    c.  Penjelasan manfaat yang akan didapatkan
    d.  Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan          dengan prosedur penelitian
    e.     Persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja
    f.     Jaminan anonimitas dan kerahasiaan.
Namun  kadangkala,  formulir  persetujuan  subyek  tidak  cukup  memberikan proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian klinik karena terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan subyek (Sumathipala & Siribaddana, 2004). Kelemahan tersebut dapat diantisipasi dengan adanya prosedur penelitian (Syse, 2000).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and confidentiality.
  Setiamanusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu. Pada dasarnya penelitian akan memberikan akibat terbukanya informasi  individu termasuk  informasi  yang  bersifat  pribadi.  Sedangkan,  tidak semua orang menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat  asal  subyek  dalam  kuesionedan  alat  ukur  apapun untuk  menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden.

3.    Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness).
          Prinsi keadila memiliki   konotasi   keterbukaa da adil Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek penelitian. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitkejelasan  prosedur penelitian.  Keadilan  memiliki bermacam-macam teori, namun yang terpenting adalah bagaimanakah keuntungan dan beban harus didistribusikan di antara anggota kelompok masyarakat. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat. Sebagai contoh dalam prosedur penelitian, peneliti mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subyek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama, maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan
         Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari  kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinycedera, kesakitan, stres, maupun kematian subyek penelitian.



Daftar pustaka

       Yurissa, Wella. (2008). Etika Penelitian Kesehatan. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2015, di https://yayanakhyar.files.wordpress.com/2009/01/etika-penelitian-kesehatan_files-of-drsmed.pdf

  Radhiati, (2014). Etika Penelitian. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2015, di https://www.academia.edu/7592790/Makalah_ETIKA_PENELITIAN_untuk_kuliah_Penelitian_dan_Penulisan_tesis

0 komentar:

style="font-family:arial; font-size: 15px; font-weight:italic; color:#fff;" {1} padding=10px;> WELCOME TO MY BLOG ...

Posting Komentar

 

MY LIFE Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template